Titik Jenuh Kehidupan.
Setelah hampir sepertiga waktu kita gunakan untuk mengejar segala isi
yang ada didunia ini , Waktu bejalan begitu cepat rasanya dari pagi
hingga petang tak terasa sudah bertemu malam. Sedikit waktu yang kita
luangkan untuk sekedar bercanda ria dengan keluarga, sehingga tak terasa
mereka sudah tumbuh dewasa tanpa sedikit sentuhan kasih sayang lembut
tangan orang tua.
Terbayang akan indahnya senyuman orang-orang kecil yang bisa lantang
tertawa, jauh berbeda dengan apa yang kita raih meskipun hidup seadanya
mereka tak ada rasa iri, dengki, dan penuh dengan canda tawa inilah
misteri kehidupan.
Tak pernak ada yang tau akan rahasia kehidupan manusia baik rejeki,
jodoh dan kematian. Sementara didunia ini kita saling berpacu dan
berlomba meraih semua apa yang kita ingginkan, terkadang kita sampai
lupa mengorbankan hak anak-anak kita, keluarga dan orang lain dalam
meraihnya.
Bilamana semua telah kita raih masih saja terasa kurang bahkan kita
semakin bertambah kurang dengan apa yang telah kita dapatkan, tapi
ketenangan dan kebahagiaan justru semakin menjauh dan tidak kunjung
datang menghampirinya.
Jika kita merenungi apa yang telah kita raih yang tidak mampu memberikan
ketenangan hidup maka pada titik tertentu kita akan merasa jenuh dan
semakin merasa kesepian dengan hinggar-bingar kehidupan dunia, semua
yang kita peroleh seakan terasa hampa tanpa makna.
Pada saat itu sepertin ini hanya satu yang kita cari yaitu yang membuat
hidup ini lebih bergairah dan bermakna bukan hidup dalam kegelisahan dan
kebosanan, bukan hidup dalam berkelimpahan tetapi sunyi dihati dan
gersang didalam jiwa.
Akhirnya kita lelah juga setelah segalanya kita raih, Titik Jenuh
telah menghampiri kita. Tak ada yang bisa mengembalikan semangat hidup
lagi kecuali hanya kembali ke asalnya yaitu kejalan hidup sesuai apa
yang Ia kehendaki.
Seperti seekor anak ayam yang kehilangan induknya begitulah manusia
selalu tidak akan lepas dari siapa yang menciptakanya. Kembali
kejalan-Nya adalah yang terbaik sebelum terlambat, selagi sempat sebelum
ajal menjemput.
Terima kasih, Semoga ada manfaatnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar